Kasus Suap Proyek Dermaga
Hadi Djamal: Rama Harus Istighfar
"Sahabat saya Anggito Abimanyu juga ikut."
Arry Anggadha, Yudho rahardjo
Abdul Hadi Djamal diperiksa KPK (VIVAnews/Tri Saputro)
BERITA KORUPSI TERKAIT
web tools
smaller normal bigger
VIVAnews - Abdul Hadi Djamal mempersilakan Partai Keadilan Sejahtera yang ingin melaporkan balik ke polisi. Hadi Djamal tetap yakin Rama Pratama hadir dalam pertemuan di Ritz Carlton pada 19 Februari.
"Alhamdulillah kalau mau nuntut," kata Hadi Djamal sebelum diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Kamis 19 Maret 2009. "Rama harus istighfar."
Sebelumnya, mantan anggota Fraksi Partai Amanat Nasional itu menyatakan bahwa Rama Pratama hadir dalam pertemuan di Ritz Carlton. Rama, lanjut Hadi Djamal, bahkan Rama aktif dalam menentukan penambahan dana stimulus.
Menurut Hadi Djamal, bukti-bukti kehadiran Rama Pratama di Hotel Ritz Carlton dapat dilihat dari rekaman CCTV. "Sahabat saya Anggito Abimanyu juga ikut," ujar anggota Komisi Perhubungan itu.
Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu juga telah membantah ikut dalam pertemuan Ritz Carlton itu.
Hadi Djamal hari ini kembali menjalani pemeriksaan setelah kemarin kantornya digeledah 10 penyidik KPK. Selain Hadi Djamal, KPK juga memeriksa komisaris PT Kurnia Jaya Wira Bakti, Hontjo Kurniawan.
Hadi Djamal dan Hontjo, beserta pegawai Departemen Perhubungan Darmawati Dareho tertangkap tangan oleh penyidik komisi pada 2 Maret. Dari tangan mereka ditemukan Rp 54,5 juta dan US$ 90 ribu.
Ketiganya diduga terlibat dalam aksi suap terkait program lanjutan pembangunan fasilitas bandara dan pelabuhan di kawasan timur Indonesia. Nilai proyek itu mencapai Rp 100 miliar.
Rabu, 18 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar